Apa Saja Dampak Negatif Pariwisata pada Aspek Sosial?

Pariwisata merupakan kegiatan yang melibatkan banyak pihak. Hal tersebut membuat pariwisata memiliki dampak baik maupun buruk pada berbagai aspek. Meski menguntungkan daerah wisata, terdapat juga beberapa dampak negatif pariwisata pada aspek sosial.

Sebab, pariwisata tidak hanya memberi dampak baik dari segi ekonomi saja. Dengan mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan pada berbagai aspek membuat pengelolaan daerah wisata menjadi lebih baik. 

Berikut ini beberapa dampak negatif pada aspek sosial yang disebabkan oleh pariwisata. 

Perubahan Sosial Budaya

Salah satu dampak negatif pariwisata terhadap budaya setempat adalah adanya kultur baru yang diserap. Ketika suatu daerah menjadi tempat wisata dan banyak didatangi turis dari berbagai daerah maka bisa mengubah budayanya. Misalnya dari cara berpakaian, berbicara, dan lain sebagainya. 

Selain itu, bisa juga terdapat kebencian pada turis sehingga membuat warga lokal sengaja melakukan kejahatan. Tentu saja hal-hal tersebut tidak terjadi di semua tempat wisata. 

Sebab, tidak sedikit tempat wisata yang dapat mempertahankan nilai-nilai sosial budayanya dengan baik. Meskipun wilayahnya sering didatangi oleh turis asing maupun lokal. 

Membuat Penduduk Setempat Tidak Nyaman

Dampak lainnya dari pariwisata adalah terlalu banyak orang yang datang pada tempat tersebut. Apalagi jika tempat wisatanya sangat terkenal dan didatangi oleh wisatawan dari berbagai penjuru. Adanya lonjakan jumlah wisatawan tentu akan memberikan dampak negatif pada masyarakat setempat. 

Saat jumlah turis meningkat, dapat menyebabkan masyarakat setempat merasa tidak nyaman. Misalnya karena macet atau banyak sampah yang dibuang sembarangan. Hal tersebut akan membuat adanya batasan antara warga lokal dengan para turis.

Standarisasi dan Komersialisasi

Dampak perkembangan pariwisata terhadap kehidupan sosial budaya dan ekonomi salah satunya adalah adanya standarisasi dan komersialisasi. Sebelum menjadi tempat wisata, penduduk setempat tentu akan menjaga tempat-tempat bersejarah dengan baik. Bahkan jarang sekali dilakukan pemugaran. 

Sebab, hal tersebut dianggap merusak nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya. Namun, ketika sudah mulai dikenal masyarakat luar maka hal tersebut akan berubah. Tempat bersejarah yang awalnya didiamkan sesuai bentuk awal mulai diperbaiki. 

Hal tersebut tentu saja untuk memenuhi standar para turis yang datang. Selain itu, tidak jarang juga pengelola tempat wisata maupun warga setempat membuat objek baru. Misalnya untuk spot foto dibuat jembatan gantung dan lain sebagainya. 

Adanya fasilitas-fasilitas tersebut tentu saja harus dibayar oleh wisatawan yang ingin menikmatinya. Bukan hanya membayar untuk tiket masuk, terkadang wisatawan harus membayar tambahan jika ingin menggunakan fasilitas lainnya. 

Tidak hanya itu, kegiatan keagamaan seperti upacara ritual pun kini tidak bisa dilakukan dengan khusyuk. Sebab, dipertontonkan pada wisatawan untuk memperlihatkan kebudayaan setempat. Meski tidak merusak susunan acara namun nilai-nilai pentingnya akan menjadi pudar.

Adanya Perubahan Kehidupan Sosial

Contoh dampak negatif pariwisata terhadap masyarakat adalah adanya perubahan kehidupan sosial. Contohnya di Bali merupakan daerah yang terkenal dengan perbedaan kasta. Namun, saat ini adanya perbedaan kasta seperti tidak lagi berlaku. 

Bahkan gelar-gelar bangsawan pun hanya sebagai formalitas dan tidak memiliki arti khusus. Hal ini karena adanya perkembangan pesat pada sektor pariwisata. Sehingga penduduk lokal pun terpengaruhi dalam segi kehidupan sosialnya. 

Selain dampak negatif pariwisata pada aspek sosial, terdapat banyak dampak positifnya. Salah satunya adalah peningkatan ekonomi yang signifikan dan mengenalkan budaya setempat pada seluruh turis yang datang. Jadi, tidak hanya memiliki dampak negatif, pariwisata juga mendatangkan banyak dampak positif.