Pengertian Proyeksi Aksonometri dan Macam Bentuknya

Berbicara mengenai pengertian proyeksi aksonometri dan macam-macamnya, mungkin bagi para ahli sudah khatam memahaminya. Hal tersebut tetapi berbeda bagi sebagian pemula bidang teknik istilah tersebut mungkin masih belum familiar. Untuk itu pengetahuan ini perlulah dipelajari jika ingin ahli di bidangnya.

Proyeksi aksonometri merupakan sesuatu hal yang butuh dipelajari utamanya bagi orang-orang di bidang teknik. Dikarenakan hal tersebut menjadi aspek yang cukup penting untuk memberikan informasi mengenai gambar yang sudah sesuai dengan standar. Untuk mengetahui mengenai proyeksi tersebut, berikut penjelasannya:

Apa Itu Proyeksi?

Proyeksi merupakan sebuah cara untuk menggambarkan suatu titik, garis, bidang, maupun pandangan terhadap benda pada objek gambar. Dalam hal ini proyeksi juga sebagai bentuk cara mengekspresikan atau menuangkan perwujudan suatu objek ke dalam suatu bentuk gambar.

Gambar yang diproyeksi sendiri dapat berupa gambar yang berasal dari objek real tiga dimensi ataupun khayalan. Hal tersebut tergantung dengan pandangan pengamat yang melihat bidang objek tersebut. Teknik untuk memproyeksikannya juga bermacam-macam, salah satunya ialah proyeksi aksonometri.

Pengertian Proyeksi Aksonometri

Istilah aksonometri merupakan sebutan umum yang memiliki arti hasil dari pandangan terhadap garis proyeksi pada sebuah benda. Proyeksi aksonometri sendiri ialah bayangan hasil dari garis proyeksi pada suatu objek bentuk yang mana tiga dimensinya terlihat seperti aslinya.

Aksonometri ini merupakan salah satu bentuk modifikasi dari penggambaran suatu bentuk objek yang berskala. Dalam penggambaran tersebut garis yang diproyeksikan ditarik secara tegak lurus pada bidang proyeksi.

Proyeksi aksonometri ini memiliki beberapa kegunaan seperti untuk bisa lebih memberikan penjelasan mengenai bentuk sebuah bangunan. Penjelasannya dapat berupa bentuk utuhnya, potongan bangunannya, strukturnya, maupun inferior di dalamnya. Bahkan juga menjelaskan detail bagiannya hingga skema kegunaan bangunannya.

Bentuk Proyeksi Aksonometri

Tidak hanya terdapat pengetahuan mengenai pengertian proyeksi aksonometri, dalam proyeksi aksonometri juga terdapat macam bentuknya. Macam-macam bentuk dari proyeksi ini merupakan bentuk-bentuk posisi yang dapat dilakukan dalam mengaplikasikan proyeksi aksonometri. Adapun apa saja macam bentuknya, yakni berikut.

1. Proyeksi Isometri

Proyeksi bernama isometri ini adalah proyeksi yang digunakan untuk penggambaran objek 3D yang ketentuan sudutnya serta skala pemendekannya sudah ditetapkan sebelumnya. Bentuk proyeksi tersebut berfungsi untuk menggambarkan detail dari struktur suatu objek atau apapun itu bentuknya.

Proyeksi isometri mempunyai 3 perbandingan sumbu yakni x,y,z dengan perbandingannya 1:1:1. Antara sudut x dan sudut y memiliki jarak sebesar 120 derajat. Sementara, jarak kedua sumbu tersebut terhadap garis yang datar sebesar 30 derajat.

Dalam proyeksi isometri ini juga terdapat beberapa macam bentuk penyajian proyeksinya. Terdapat proyeksi isometri normal dengan sudut ketetapan normal, proyeksi isometri terbalik dengan sudut negatif. Serta terdapat juga proyeksi isometri horizontal dengan sudutnya yang diputar ke kanan 270 derajat.

2. Proyeksi Dimetri

Untuk proyeksi dimetri ini merupakan pengembangan daripada proyeksi sebelumnya, yang mana terdapat dua ukuran di dalamnya. Dalam proyeksi ini sudut x dan juga sudut y memiliki garis horizontal. Untuk kegunaanya yakni mengubah ukuran panjang, lebar, tinggi yang dihasilkan terlihat lebih real.

Sumbu dari proyeksi ini ada dua yakni sumbu x dan sumbu y. Sudut dari sumbu x sebesar 7 derajat terhadap garis horizontal. Adapun sudut sumbu y terhadap garis horizontal sebesar 40 derajat.

Dapat dikatakan bahwa sudut yang terbentuk dari sumbu x dan y tersebut ialah 133 derajat. Mengenai ukuran perbandingan dari garis sumbu proyeksi dimetri yakni 1:1/2:1 dalam garis sumbu x, y, serta z.

Untuk sumbu y terdapat skala pemendekan, sementara yang lain tidak ada. Proyeksi ini juga memiliki dua macam bentuk contoh proyeksi dimetri yakni proyeksi dimetri I dan proyek dimetri II.

3. Proyeksi Trimetri

Proyeksi aksonometri lainnya yakni trimetri yang merupakan bentuk proyeksi aksonometri dengan skala pendekatannya untuk 3 sisi dengan sudut yang tak sama. Maksud dari hal tersebut yakni dalam proyeksi ini setiap sisinya mempunya skala perpendekannya berbeda-beda antar satu dan lainnya.

Dalam proyeksi trimetri ini sudut yang digunakan pada proyeksinya dibuat sesuai dengan keperluan, tetapi antar dua sudut mempunyai perbedaan besaran. Adapun besarnya sudut yang dibuat tersebut juga mempunyai pengaruh ke dalam skala pemendek sumbunya.

Sama seperti proyeksi yang lainnya, dalam timetri juga memiliki ukuran sumbu tertentu. Dalam proyeksi ini perbandingan dari sumbunya yakni 9/10a:1/2a: a. Pada perbandingan tersebut ukuran sumbu garisnya harus menyesuaikan dengan sudut yang sudah terbentuk.

Macam-Macam Proyeksi Lainnya

Selain proyeksi aksonometri, terdapat juga jenis-jenis proyeksi lainnya yang perlu juga untuk diketahui. Beberapa proyeksi tersebut diantaranya sebagai berikut:

1. Proyeksi Miring / Oblique

Proyeksi oblique atau miring sebenarnya bukan bagian dari proyeksi aksonometri, akan tetapi proyeksi ini adalah penggabungan dari bentuk proyeksi aksonometri. Proyeksi ini merupakan modifikasi dari proyeksi isometri dan proyeksi orthogonal. Proyeksinya berbentuk sejajar dengan garis proyeksi berbentuk miring pada proyeksi.

Dalam proyeksi ini gambar tampak depan sama dengan ukuran aslinya. Untuk garis proyeksi dibuat berbentuk miring terhadap sudut yang diproyeksi.

Mengenai peletakan dari bendanya dibuat sesuai keinginan dengan memberikan keterangan sejajar dengan bidang yang vertikal agar sesuai asli. Adapun sudut dari kedalaman proyeksi miring ini biasanya sekitar 30 derajat atau 45 derajat atau 60 derajat terhadap sumbu bentuk horizontal.

Mengenai skala pemendekannya berukuran 1/3, 1/2, dan 3/4 bergantung dengan sudut yang digunakan. Sudut-sudut tersebut biasanya dipakai sebab banyak garisan segitiga di dalamnya.

2. Proyeksi Perspektif

Proyeksi perspektif ini merupakan proyeksi yang termasuk proyeksi piktorial sama dengan aksonometri. Proyeksi perspektif sendiri diartikan sebagai penggambaran terhadap suatu objek 3D yang diubah menjadi objek 2D. Pada proyeksi ini setiap garisnya mewujudkan gambar dengan lokasi jauh dan ukuran objek.

Dalam perspektif, proyeksinya disetting menurut panjang, lebar, dan juga kedalamannya. Untuk manfaat dari proyeksi ini adalah dapat membuat gambar menjadi lebih gampang dipahami dengan kesan 3D dalam gambar teknisnya. Proyeksi ini mengasumsikan pandangan manusia bertemu dalam titik yang sama.

3. Proyeksi Ortogonal

Jenis proyeksi ini adalah perwujudan dari gambar yang diproyeksi yang mana bidang untuk proyeksinya berbentuk tegak lurus dengan proyektor. Dalam proyeksi tersebut memiliki beberapa perspektif seperti tampak atas, depan, samping, dan pictorial.

Pada umumnya proyeksi orthogonal dibagi menjadi dua bentuk yakni proyeksi amerika dan proyeksi eropa. Mengenai proyeksi amerika, bidangnya sama dengan garis pandang atau berada pada sudut ketiga. Sementara proyeksi eropa, memiliki garis pandang yang terbalik atau berada di sudut pertama.

Seperti sudah diketahui sebelumnya memahami mengenai proyeksi merupakan hal yang penting bagi orang-orang yang terjun di dunia teknik. Hal ini penting agar menyamakan pemahaman antara perancang, juru gambar, serta penggunanya. Supaya informasi dalam gambar bisa dipahami dan satu paham antara ketiganya.

Demikian itulah, ulasan tentang pengertian proyeksi aksonometri dan macam-macam bentuknya. Proyeksi tersebut dapat diaplikasikan untuk mewujudkan suatu gambar agar sesuai dengan keinginan. Ada baiknya untuk memilih proyeksi disesuaikan juga dengan kebutuhan yang diperlukan.