Struktur, Komponen Penyusun DNA, dan Fungsinya

Deoksiribonukleat atau disingkat DNA, merupakan salah satu jenis dari biomolekul yang ada dalam tubuh makhluk hidup. Untuk membuatnya berfungsi dengan baik, terdapat komponen penyusun DNA yang sangat penting. Sehingga membentuk struktur yang tepat dan menjalankan fungsi DNA dengan baik.

Struktur DNA

Dalam sebuah DNA, terdapat struktur yang menyusunnya dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu:

  • Struktur Utama

Terdiri dari tiga komponen penyusun DNA Basa Nitrogen, Gugus Fosfat, dan Pentosa Deoksiribosa yang saling berkaitan membentuk rangkaian DNA.

  • Struktur Heliks DNA

Struktur DNA yang banyak dimiliki tanaman, dimana Polinukleotida dengan arah yang berbeda lalu bertemu dan bersatu. Penyatuan tersebut memakai ikatan dari Hidrogen dan 2 zat basa dari Nitrogen. 

Komponen Penyusun DNA

Ada enam Komponen penyusun DNA dan fungsinya yang menyusun sebuah DNA pada makhluk hidup, simak informasinya dari yang pertama hingga terakhir.

Timin

Dalam dunia ilmiah disebut Thymine dengan lambang T, yaitu salah satu jenis basa Nitrogen. Timin berhubungan langsung dengan adenin, pada jenis DNA pilin ganda yang akan membentuk dua buah ikatan Nitrogen. 

Timin akan membentuk Deoksitimidina bersama gula deoksiribosa, dia juga bisa membentuk Nukleotida ketika mengalami fosforilasi dari bentuk awalnya menjadi dTMP atau deoksitimidina mono, di, atau bisa juga trifosfat.

 

Adenin

Juga merupakan salah satu dari basa Nitrogen, sama halnya dengan Timin. Komponen berlambang A ini banyak mengandung energi, masuk dalam bagian adenosin trifosfat (ATP). Adenin akan membentuk Nukleosida yang namanya Adenosin dengan bantuan gula ribosa

Gugus Fosfat

Di dalam sebuah DNA, komponen yang satu ini punya peran sebagai buffer. Gugus fosfat masuk kategori non organik dan dirumuskan dengan bentuk PO43. 

Deoksiribosa

Disebut juga gula deoksi yaitu gula dengan lima karbon namun tidak memiliki satu atom oksigen. Rumus dari komponen ini adalah H-(C=O)-(CH2)-(CHOH)3-H.

 

Gula ribosa yang menjadi salah satu komponen dasar penyusun DNA mengikat komponen lain yaitu gugus fosfat dan juga Nitrogen yang ada di dalam DNA. diantaranya Guanin, Sitosin. Adenin, dan Timin.

Guanin

Merupakan salah satu basa Nitrogen kategori murni dalam DNA, yang diberi lambang G. Guanin terikat langsung dengan Sitosin, sehingga membentuk tiga ikatan jenis Hidrogen. Zat ini punya dia tautomerik yaitu keto utama dan enol yang langka.

Guanin juga ditemukan pada kotoran hewan jenis Tungau, yaitu penyebab penyebaran penyakit Faringitis dan Rinitis. 

Sitosin

Merupakan basa pirimidina dalam DNA, dengan lambang C. Sitosin akan membentuk tiga rangkaian Hidrogen pada DNA bersama dengan Guanin. 

Fungsi DNA

Ketika komponen DNA lengkap, maka DNA bisa menjalankan berbagai fungsinya berikut:

  • Duplikasi Diri

Memudahkan pewarisan DNA dari satu sel ke berbagai sel lainnya melalui proses replikasi. Dimana sel replika akan memiliki sifat yang sama dengan DNA aslinya. 

 

  • Deteksi Penyakit

Di dunia kedokteran DNA akan membantu identifikasi penyakit yang diderita seseorang, ketika cara deteksi biasa melalui darah atau cara lain tidak berhasil. Biasanya akan dilakukan untuk deteksi penyakit kanker, Alzheimer, dan masih banyak lagi.

  • Rekayasa Genetika

Membantu proses pembuatan makhluk baru yang sama dengan aslinya atau lebih sempurna dengan memadukan beberapa DNA berkualitas. Ini sudah banyak dilakukan di berbagai negara.

Contohnya adalah rekayasa dalam mencari bibit unggul tanaman, yang akan dikembangkan guna meningkatkan produktivitas tanaman tersebut secara luas.

  • Informasi Genetis

Membantu mengidentifikasi ciri-ciri dari makhluk hidup karena menjadi bagian kimiawi gen yang bisa ditelaah secara mendalam untuk mendapatkan informasi genetis tersebut.

Itulah informasi terkait struktur, komponen penyusun DNA, dan fungsi dari DNA dengan komponen lengkap.