Ketahui Contoh Prototype Produk, Definisi, Serta Manfaatnya

Kata prototype tentu sudah tidak asing di telinga masyarakat, khususnya yang sudah menempuh pendidikan tinggi. Hal tersebut digunakan untuk mencoba atau menguji sesuatu semacam konsep. Oleh karenanya, disini akan dibahas beberapa hal mulai dari pengertian sampai ke contoh prototype produk.
Pentingnya prototype produk ini sudah dibicarakan menjadi beberapa topik dalam dunia usaha. Upaya meminimalkan penggunaan sumber daya saat melakukan pengembangan produk terus dilakukan, agar lebih efektif namun tetap menghasilkan produk yang berkualitas.
Demi mewujudkan hal tersebut sejumlah cara sudah dilakukan hingga akhirnya muncul ide untuk menghadirkan prototype produk. Kini banyak perusahaan sudah menerapkan hal tersebut sebelum menghadirkan produk baru mereka ke khalayak umum.

Apa itu Prototype Produk

Prototype produk merupakan suatu metode yang terdapat dalam sebuah proses pengembangan produk yang dibuat melalui rancangan atau model. Hal ini dilakukan demi menguji konsep dan proses kerja dari produk yang akan dibangun.
Jadi prototype ini bukanlah hasil final dari produknya, melainkan hanya sebuah percobaan dari konsep yang sudah dibangun. Hasil dari prototype juga belum tentu jadi hasil final yang akan di edarkan sesuai dari tujuan awalnya, yaitu untuk pengembangan apakah produk ini berjalan baik atau tidak.
Melalui hal tersebut pengembang produk bisa mempertimbangkan apa saja kekurangan dan kesalahan yang masih terjadi. Setelah banyak kesalahan diselesaikan, barulah diimplementasikan kedalam produk yang akan dirilis.

Manfaat Prototype Produk

Membuat sebuah prototype produk tentunya tidak dilakukan tanpa manfaat. Ada banyak hal yang bisa didapat dari pembuatan prototype produk saat mengembangkan sebuah produk seperti berikut:

  • Manfaat pertama yang bisa didapatkan melalui pembuatan prototype produk adalah bisa menekan biaya dalam pengembangan produk. Sumber daya yang digunakan tidak akan menimbulkan banyak sisa atau waste, sehingga hal-hal yang tersisa bisa dibuat untuk kebutuhan lain.
  • Melalui sistem prototype produk pengembang bisa mengetahui apa saja yang dibutuhkan calon pengguna atau konsumen. Jadi sebagai pengembang tahu apa yang harus diprioritaskan dalam proses pengembangan produk sehingga bisa berjalan lebih cepat.
  • Prototype yang dihasilkan sendiri bisa jadi sebuah acuan dalam mengembangkan produk baru. Menggunakan prototype yang ada bisa membantu dalam menemukan kekurangan dan membuat solusi dari apa yang terjadi dalam prototype sehingga produk bisa lebih baik.
  • Ketahui Contoh Prototype Produk, Definisi, Serta ManfaatnyaSaat mempresentasikan pengembangan produk, prototype bisa sangat membantu. Saat sebuah produk akan dibuat dan diluncurkan presentasi akan semakin menarik dengan hadirnya prototype dan membuat audience bisa lebih memahami tentang gambaran produk yang dibuat.

Contoh Prototype Produk

Sebagai produk contoh, pembuatan prototype ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Melalui metode ini diharapkan pengembang dan pengguna bisa saling berinteraksi agar menemukan hasil rancangan produk terbaik. Berikut ada beberapa contoh prototype produk yang umum ditemukan:

1. Sketching

Sketsa merupakan suatu rancangan kasar dari komposisi demi membuat suatu kepuasan pribadi menurut Linda Murray. Pembuatan sketsa ini didalamnya terdapat beberapa unsur termasuk dengan perbandingan, skala, dan komposisi.
Dalam pembuatan prototype melalui sketsa akan terbatas pembuatan ide menggunakan gambar hanya dengan garis-garis saja. Ada yang berbentuk beberapa garis besar yang dibuat tanpa rincian seperti tidak selesai.
Ada juga sketsa cepat yang membuat citra seakan sketsa yang sudah selesai. Terakhir ada sketsa studi citra yang berupa coretan cepat, tanpa rincian yang menunjukkan suatu bentuk global.

2. Paper Prototypes

Selanjutnya ada contoh prototipe produk yang dibuat dengan model paper prototypes. Contoh ini dibuat dengan bantuan media yang berupa kertas serta alat tulis yang cukup sederhana. Tetapi hasilnya tidak bisa diremehkan, karena bisa menampilkan banyak hal dari segi tampilan sampai ke fungsi.
Teknik menggambarkan prototype dengan kertas ini dilakukan agar mudah dirancang dan diuji dengan cepat. Meski tampak sederhana nyatanya teknik ini cukup efektif digunakan bahkan sejak dulu dan kemungkinan besar masih digunakan dalam beberapa tahun kedepan.
Prototype ini bisa dibuat dalam kertas dan digunakan sebagai acuan. Kelebihannya, tentu jenis ini bisa dibawa kemana-mana dan sangat simple untuk dipindahkan menjadi beberapa jenis lain.

3. Low-fidelity Wireframe

Untuk contoh prototype produk yang satu ini penggunaannya adalah berupa sketsa-sketsa dari produk. Biasanya contoh ini, dibuat dengan memperlihatkan bagaimana alur atau flow dalam suatu produk dengan skema penggunaan serta memperlihatkan bagaimana penampilannya.
Kekurangan yang terasa dalam contoh ini adalah tampilan yang berupa sketsa tanpa warna yang umumnya didominasi warna hitam dan abu-abu. Meski begitu, contoh ini memang ditunjukkan hanya sebagai cetak biru untuk suatu pembuatan produk saja.
Hal ini bisa membantu para pengembang dalam berfokus untuk tujuan pembuatan produk yang utama sehingga akan mengesampingkan detail yang spesifik. Semua itu baru akan ditambahkan, nanti saat mendekati final produk.

4. HTML Prototypes

Metode ini adalah sesuatu yang bisa dibilang cukup rumit dari jenis contoh lainnya. HTML Prototypes, biasanya digunakan untuk para desainer dengan pemahaman yang lebih soal coding dan bahasa komputer.
Cara ini disusun dengan kode dasar HTML, yang bisa menghemat waktu pembuatannya. Melalui metode ini, pengembang diharapkan bisa lebih mudah melakukan proses pengembangan produk di masa yang akan datang.
HTML ini juga bisa memudahkan proses pengujian di seluruh sistem operasional komputer sehingga pengembang tidak perlu lagi menggunakan ekstensi lain. Pilihan ini bisa dibilang paling jitu dari yang lainnya, karena sangat bisa ditekan dari sisi biaya dan lainnya.
Tahapan yang dilalui prototype ini, juga bisa lebih mudah karena bisa membuat pengembangan lewat penulisan kode itu sendiri. Namun yang jelas, contoh ini memerlukan tenaga yang sudah teruji ahli menguasai bidang ini.

5. Interactive Prototypes

Untuk melihat fungsionalitas sesungguhnya dari sebuah prototypes, contoh yang satu ini bisa digunakan. Tujuan penggunaan interactive prototypes adalah agar pengguna bisa melihat fungsi dan kegunaan secara langsung dan ril.
Jadi para pengembang dan pengguna dapat melihat bagaimana gambaran nyata tentang suatu produk akan diluncurkan. Produk dengan contoh prototype produk seperti ini umumnya digunakan pada produk digital semacam aplikasi dan situs web.
Melalui hal ini pengembang bisa melihat dengan jelas bagaimana prototype bekerja dan menanggapi perintah. Bentuknya yang interaktif juga membuat produk ini bisa dioperasikan.

6. High Fidelity (Hi-fi)

Contoh terakhir dari sebuah prototype produk adalah contoh yang berupa High Fidelity. Maksud dari Hi-fi ini adalah produk yang masih berupa prototype ini sudah sangat memiliki tampilan yang mirip dengan aslinya. Pengguna bisa merasakan sensasi menggunakan produk asli sebelum diresmikan.
Prototype jenis ini cukup umum digunakan dalam proses pengembangan suatu web atau aplikasi yang digunakan sehari-hari. Proses pembuatannya ini bisa digunakan dengan berbagai tools yang tersebar banyak di internet dengan cepat dan mudah.
Satu hal yang terasa jelas kekurangan dari contoh ini adalah proses pembuatannya yang rumit dan memakan waktu karena mirip dengan aslinya. Hal ini, sangat berkebalikan dengan low fidelity yang masih berupa sketsa dan cenderung mudah dibuat.
Itulah sedikit informasi seputar contoh prototype produk yang umum digunakan, dalam proses pengembangan produk. Sebuah prototype akan sangat berguna dalam proses pembuatan dan pengembangan produk bagi pengembang dan pengguna.
Melalui hal tersebut bisa terlihat apa saja kekurangan dan kelebihan yang bisa diperbaiki sebelum menjadi sebuah produk yang benar-benar jadi. Kedepannya mungkin akan ada banyak bermunculan jenis contoh prototype yang baru untuk digunakan.