Bagi sebagian besar pebisnis, tentu sudah akrab dengan istilah sistem yang satu ini. Salah satu contoh sistem informasi pemasaran adalah subsistem promosi yang sangat berpengaruh terhadap penjualan produk.
Namun sayangnya, tidak sedikit juga orang yang belum paham dengan istilah tersebut. Oleh karena itulah, bisnis yang dijalankan kurang dikenal dan diminati masyarakat karena tidak menerapkan sistem ini.
Lantas apa itu sistem informasi pemasaran? Dan seperti apa contohnya? Untuk lebih jelasnya, silahkan simak uraian lengkapnya berikut ini:
Daftar isi
Apa Itu Sistem Informasi Pemasaran?
Sebelum membahas lebih dalam mengenai contoh sistem informasi pemasaran, harus paham terlebih dahulu dengan pengertiannya. Adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan perorangan maupun organisasi secara sistematis.
Tujuan dari adanya sistem ini yaitu memberikan kemudahan serta mempercepat hubungan pertukaran dalam lingkungan yang dinamis. Tentu hal ini bisa tercapai melalui distribusi promosi dan harga produk yang selalu digunakan oleh bagian pemasaran.
Penentuan tersebut terdiri dari gabungan keputusan yang berkaitan dengan produk hingga harga. Dengan penerapan sistem ini pada perusahaan, sebenarnya terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:
- Sebagai sumber informasi pemasaran yang berhubungan dengan situasi internal maupun eksternal. Contohnya yaitu perilaku konsumen, kebijakan publik, dan masih banyak lagi.
- Menyediakan suatu informasi yang digunakan dalam proses perencanaan, strategi, maupun evaluasi dalam pemasaran tersebut.
- 8. Pengertian & Contoh Sistem Informasi Pemasaran yang Perlu DiketahuiMemberikan informasi yang berguna untuk membantu dan menunjang pengambilan keputusan yang tepat sehingga mampu berjalan sesuai dengan visi perusahaan.
Apa Saja Contoh Sistem Informasi Pemasaran?
Sebenarnya contoh sistem informasi pemasaran pada sebuah perusahaan bisa dilihat dari berbagai subsistem yang ada di dalamnya. Berbagai subsistem tersebut diantaranya:
1. Riset Pemasaran
Sistem ini berkaitan dengan pengumpulan hingga analisis data terhadap pelanggan maupun calon pelanggan. Untuk bisa melakukan riset, biasanya perlu melakukan beberapa cara sebagai berikut:
Meminta dosen atau mahasiswa untuk mengadakan dan merencanakan proyek riset tersebut.
Menggunakan jasa perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran.
Melakukan analisis pangsa pasar.
2. Subsistem Intelijen Pemasaran
Contoh sistem informasi pemasaran juga bisa dilihat pada subsistem yang satu ini. Subsistem ini berfungsi untuk mengamati dan menyelidiki terkait situasi dan kondisi pasar. Biasanya, subsistem ini akan berusaha mencari data dan informasi yang diinginkan serta dibutuhkan oleh manajer pemasaran. Untuk mendapatkan informasi tersebut, biasanya subsistem ini akan melakukan beberapa usaha, diantaranya:
- Membaca referensi, wawancara dengan pelanggan, maupun dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan hal tersebut.
- Memberikan motivasi terhadap tenaga penjual untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan perusahaan.
- Melakukan pembelian informasi dari pihak luar.
- Melakukan kerja sama dengan pihak tertentu terkait informasi yang dibutuhkan.
- Membentuk pusat informasi pemasaran.
3. Produk
Subsistem ini memiliki fungsi yaitu membuat rencana mengenai proses produksi. Terutama yang berhubungan dengan produk dan model evaluasi terkait produk terbaru. Contoh sistem informasi pemasaran pada subsistem ini terlihat pada beberapa cara yang dilakukan yaitu:
- Manajer pemasaran bertugas untuk mengembangkan strategi yang tepat untuk melakukan pemasaran. Strategi tersebut kemudian dikembangkan menjadi rencana pemasaran yang matang dan menyeluruh. Ini akan sangat membantu manajer dalam pengambilan keputusan yang tepat.
- Pengambilan keputusan dalam rangka mengembangkan produk baru tentu harus dipertimbangkan dengan matang. Tentu saja harus dibuat berdasarkan dasar keuangan yang baik.
4. Tempat
Untuk menentukan tingkat penjualan produk, maka sangat penting untuk mengambil keputusan terkait tempat yang sesuai dengan produk yang akan diproduksi. Oleh sebab itulah, posisi subsistem ini sangat penting pada sebuah perusahaan.
Subsistem ini yang akan menjelaskan terkait cara produk disalurkan pada konsumen. Dengan fakta tersebut, menjadikan subsistem ini sangat vital dan diperlukan oleh setiap perusahaan agar bisnisnya bisa berkembang dengan maksimal.
5. Promosi
Contoh sistem informasi pemasaran berikutnya bisa dilihat pada subsistem ini. Subsistem ini memiliki fungsi untuk melakukan analisis terhadap promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Tentu saja dalam rangka untuk meningkatkan angka penjualan produk.
Bagi perusahaan yang ingin melengkapi tenaga penjualnya dengan sistem komunikasi yang bersifat fleksibel maka bisa dengan mudah dicapai. Yaitu dengan penggunaan portable micro komputer dengan fitur sebagai berikut:
- Memasukkan data yang diperlukan seperti pesanan penjualan pada sistem pemasukan pesanan.
- Menyerahkan suatu laporan panggilan yang sebelumnya sudah dibuat. Laporan ini biasanya memuat informasi terkait siapa yang menghubungi, tujuan penjualan, dan masih banyak lagi. Pembuatan laporan tersebut sangat mudah untuk dilakukan.
6. Harga
Seperti namanya, subsistem ini memiliki fungsi untuk menetapkan harga pada produk dan jasa yang ditawarkan. Harga ini ditentukan berdasarkan biaya dan penambahan beberapa bagian yang diinginkan.
Bagi perusahaan yang memiliki SIA yang baik, maka biasanya data biaya yang tersedia lebih tepat dan akurat. Dengan demikian akan membantu meringankan tugas dari subsistem ini. Untuk penentuan harga berdasarkan permintaan sesuai dengan nilai yang ditentukan oleh konsumen.
Bagaimana Pentingnya Sistem Informasi Pemasaran Bagi Perusahaan?
Setelah mengetahui mengenai contohnya, tidak heran jika sistem ini menjadi sangat penting dimiliki oleh perusahaan. Ini karena sistem informasi pemasaran memiliki beragam manfaat bagi perusahaan maupun organisasi yang membutuhkan wawasan mengenai pemasaran. Beberapa diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui Kebutuhan Konsumen
Salah satu manfaat yang akan diperoleh dengan menerapkan sistem ini adalah perusahaan akan lebih mudah mengetahui kebutuhan konsumen. Berdasarkan data pemasaran yang sudah diperoleh, maka perusahaan akan lebih mudah menentukan produk yang diinginkan pelanggan.
Dengan demikian, perusahaan akan lebih maksimal dalam mempersiapkan produksi terhadap produk tersebut. mulai dari jumlah, kualitas, hingga penggunaan material yang sesuai dengan kebutuhan.
2. Mengetahui Perencanaan Secara Efektif
Selain mengetahui produk dan jasa yang dibutuhkan pasar, penerapan sistem ini juga baik untuk mengetahui perencanaan produksi yang lebih efektif tentunya. Dengan penerapan sistem ini secara akurat, perusahaan lebih mudah untuk membuat perencanaan yang matang dan efisien.
Pengambilan keputusan tersebut terkait jumlah produknya hingga waktu produk yang akan datang. Sistem ini membantu perusahaan untuk mempersiapkan perencanaan produk dengan lebih baik.
3. Mengetahui Ancaman Perusahaan
Manfaat dari sistem informasi pemasaran berikutnya yaitu mengetahui ancaman yang mungkin akan didapatkan dari kompetitor. Dengan berjalannya sistem ini, maka perusahaan bisa mengidentifikasi masalah yang ditimbulkan dari praktik pemasaran di lapangan.
Perusahaan bisa berupaya untuk mencegah kemungkinan yang terjadi seperti kebangkrutan perusahaan. Hal tersebut bisa disebabkan karena perusahaan tidak mampu bersaing secara kualitas dan harga dengan perusahaan kompetitor, sehingga lambat laun produknya tidak laku di pasaran.
Sistem ini membantu perusahaan untuk terhindar dari hal tersebut. Setidaknya dengan informasi yang selalu mengalami perubahan tersebut akan membuat perusahaan mampu bertahan di pasaran dengan selalu meningkatkan kualitas produknya.
Itulah ulasan lengkap mengenai pengertian, hingga manfaat dan contoh sistem informasi pemasaran. Contohnya bisa dilihat pada setiap subsistem yang ada. Adanya sistem informasi pemasaran, memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan dan organisasi untuk terus berkembang dan bersaing di pasaran.